Bruxism adalah suatu kondisi di mana menggiling gigi (menggeser gigi bolak-balik satu sama lain), menggertakkan atau mengepalkan gigi (berkontak rapat  antara gigi atas dan bawah), yang terjadi tanpa sengaja atau tidak disadari. Bisa terjadi pada siang hari tapi umumnya muncul pada malam hari disaat sedang tidur. Penderita bruxism disebut bruxers. Ada juga yang menyebutnya bruxomania.

.

.

Bruxism mungkin ringan dan mungkin tidak membutuhkan pengobatan. Namun, dapat menjadi cukup berat sehingga menyebabkan gangguan rahang, sakit kepala, gigi rusak dan masalah lainnya.

.

Penyebab

Walaupun kebiasaan ini tidak disengaja, namun stres yang berlebihan dan tipe kepribadian tertentu seringkali diduga sebagai penyebab tipikal bruxism. Bruxism mempengaruhi orang-orang dengan ketegangan saraf seperti cepat marah, gusar, kesakitan, frustrasi, dan atau orang-orang yang agresif, tergesa-gesa dan kecenderungan kompetitif yang berlebihan. Kontak yang tidak normal antara gigi atas dan bawah, dan posisi tidur juga berhubungan dengan bruxism.

Pada beberapa kasus, bruxism tidak disebabkan oleh keadaan psikologi atau kondisi gigi dan rahang, tetapi merupakan komplikasi dari kelainan seperti penyakit Hutchinson dan Parkinson. Beberapa obat antidepresi tertentu juga dapat menimbulkan efek samping bruxism, tetapi hal ini jarang terjadi. Genetik juga dapat mempengaruhi terjadinya bruxism.

Sedang pada anak, bruxism dianggap berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi serta rahang. Tetapi, beberapa ahli juga percaya bahwa faktor psikologi mempunyai andil terhadap timbulnya bruxism pada anak. Kebanyakan diantara mereka akan sembuh setelah gigi susu mereka berganti dengan gigi tetap.

.

Gejala

Gambaran klinis utama terdiri dari kerusakan permukaan gigi, gigi sensitif, gigi terkelupas, dan bahkan dapat menyebabkan gigi menjadi goyang serta pembesaran otot-otot rahang . Gejala lainnya berupa gangguan sendi rahang , sakit kepala, nyeri wajah, otot wajah dan rahang menegang dan terganggunya tidur orang di sekitarnya.

.

Perawatan

Tujuan pengobatan bruxism adalah mencegah kerusakan gigi lebih lanjut, mengurangi nyeri akibat bruxism, dan mengurangi perilaku mengadu gigi semaksimal mungkin.

Pada kebanyakan kasus, perawatan tidak diperlukan. Banyak anak-anak tidak bruxism lagi tanpa menjalani perawatan khusus, dan banyak orang dewasa tidak menggertakkan atau mengepalkan lagi giginya  dengan cukup parah. Namun, jika masalahnya parah, pilihan perawatan termasuk terapi tertentu dan obat diperlukan, diantaranya manajemen stres, alat pelindung gigi , memperbaiki gigi yang tidak sejajar , psikoterapi, mengubah perilaku (agresif, kompetitif, hiperaktif) dengan modifikasi perilaku, biofeedback, dll.

Secara umum, obat-obatan tidak terlalu efektif untuk perawatan bruxism. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan relaksasi otot sebelum tidur. Jika bruxism terjadi sebagai efek samping dari obat antidepresan, dokter dapat mengubah obat atau meresepkan obat lain untuk mengatasinya. Toksin Botulinum (Botox) dengan suntikan dapat membantu pada beberapa orang dengan bruxism berat yang tidak merespon pada perawatan lainnya.

Untuk membantu meringankan nyeri, langkah-langkah perawatan yang dapat dilakukan di rumah, di antaranya dengan melakukan relaksasi dan pemijatan otot wajah dan rahang, bahu, dan leher, serta menghindari makanan yang keras seperti kacang-kacangan. Kompres dingin atau hangat juga dapat diberikan pada rahang yang membengkak, tidur yang cukup, minum banyak air dan cobalah untuk mengurangi stres harian.

.

.

Referensi:

  1. Street Directory dalam topik Treatment Approaches for Bruxism in Children.
  2. University of Virginia dalam topik Oral Health Bruxism..
  3. Carlsson GE, Magnusson T. Management of Temporomandibular Disorders in the General Dental Practice. Germany: Quintessence Publishing. 1999. h 33-42
  4. Okeson JP. Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion 6th. USA: St. Louis. 2008. h 143-56, 200, 245-6
  5. Answers dalam topik Bruxism.
  6. MayoClinic dalam topik Bruxism/Teeth Grinding
  7. MedlinePlus dalam topik Bruxism
  8. Teeth Grinding Cure dalam topik Teeth Grinding And Its Effect On Your Health
  9. Teeth Grinding Cure dalam topik The Causes Of Teeth Grinding
  10. Warta Medika dalam topik Bruxism : Gemeretak Gigi Dikala Tidur

Satu tanggapan »

  1. qqiute berkata:

    saudaraku bruxer juga ga ya? giginya suka gemeretak waktu tidur..hehe..

    Suka

  2. sandi berkata:

    Teman sekamar sy sering terganggu dgn gemeretak gg sy waktu tdr.. Sy sendiri tdk menyadari nya. Apa ada terapi utk meringan kan nya… Pls help…

    Suka

  3. saya sendiri juga bruxers, kalau pakai behel, apa ada efek sampingnya ?

    Suka

  4. evia berkata:

    SAYA BRUXSIM DAN INGIN SEKALI BS SEMBUH,DIDOKTER GIGI MANA BS SAYA DAPATKAN ALAT BUAT MENGATASI BRUXSIM,

    Suka

Tinggalkan komentar